KetentuanUmum Lomba Baca Puisi Virtual: Biaya pendaftaran perlombaan ini Rp 15.000,- individu. Pembayaran dapat melalui Rekening BCA. 6331242605 atas nama Raden Roro Sekar Ayu Nur F. Dibuktikan dengan hasil screenshot yang diunggah pada form pendaftaran. Mahasiswa/i aktif program Diploma atau Sarjana, PTN atau PTS seluruh Indonesia, dibuktikan Pengertiandan Hakekat Kegiatan Membaca. Om.makplus at 5/16/2015 05:01:00 PM. Kemampuan membaca ditentukan oleh perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik umumnya memiliki kemampuan dalam Membacapuisi dan deklamasi mengacu pada satu pengertian yang sama, yakni mengkomunikasikan puisi kepada para pendengarnya. Menulis merupakan bagian dari empat keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis juga memberikan nuansa baru bagi pikiran, perasaan dan dunia batin pembaca. Melalui mengamati teks puisi terkait dengan puisi cita cita ,siswa dapat membaca puisi dengan benar • Melalui mengamati gambar contoh profesi tentang cita cita, siswa dapat membuat puisi secara mandiri dengan baik. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan • Kegiatanmembaca dan menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu peran guru dalam menulis adalah sebagai pembimbing. Guru SDN 151 Pekanbaru membimbing siswa yang akan mengikuti lomba membaca pantun dan puisi. Guru harus bisa membimbing siswa agar dapat tampil dengan maksimal dan percaya diri. Maknayang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membaca puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. Syarat dan Ketentuan Lomba Baca & Cipta Puisi 2020 . Penghargaan terhadap puisi yang didasarkan pada pemahaman. Panuti Sudjiman, 19909 Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi itu. Abdul Rozak Zaidan et al , 199435. Apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli cipta puisi dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta puisi. S. Effendi, 19827 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1APRESIASI DANEKSPRESI PUISIDrs. Puji Santosa, Utama/IV-EAngka Kredit Pengembangan dan Pembinaan BahasaKementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21. Pengertian Apresiasi1 kesadaran terhadap nilai seni danbudaya;2 penilaian penghargaan terhadapsesuatu; dan3 kenaikan nilai barang karena hargapasarnya naik atau permintaan akanbarang itu bertambah.KBBI, 200162 32. Pengertian Apresiasi PuisiPenghargaan terhadap puisi yang didasarkanpada pemahaman.Panuti Sudjiman, 19909Penghargaan atas puisi sebagai hasil pengenalan,pemahaman, penafsiran, penghayatan, danpenikmatan yang didukung oleh kepekaan batinterhadap nilai-nilai yang terkandung dalam puisiitu.Abdul Rozak Zaidan et al , 199435 4Apresiasi puisi adalah kegiatanmenggauli cipta puisi dengansungguh-sungguh hingga tumbuhpengertian, penghargaan,kepekaan pikiran kritis dankepekaan perasaan yang baikterhadap cipta puisi.S. Effendi, 19827 5Pengertian PuisiPuisi adalah peristiwa kebahasaan yang tersaringdengan semurni-murninya untukmengekspresikan kepribadian dalam suatubentuk yang tepat dan selaras dengan watakyang diungkapkannya.Pada awal perkembangannya menunjukkan cirikhusus, seperti bahasanya terikat oleh irama,matra, dan rima, serta susunannya terikat olehlarik dan bait.Perkembangan selanjutnya ada puisi bebas tidakterikat oleh pola larik, bait, irama, matra, danrima, seperti puisi naratif dan puisi dramatik. MENGENAL PUISIPuisi adalah ungkapan hati, pikiran, danperasaan penyair atas berbagai hal dalamkehidupan yang dituangkan melalui kata-kataatau bahasa puitis.Puisi lama, seperti syair,pantun, dan gurindammemiliki berbagai formula yang baku dan harusditaati.Puisi modern, seperti balada, ode, dan himnerelatif lebih longgar aturannya, bahkan ada puisibebas yang tidak terikat berbagai aturan. 7Contoh PuisiBalada Nabi NuhGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamGemuruh air jadi lautanGemuruh dunia yang tenggelamWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangWahai kaum yang nestapaWahai anakku yang malangOoh Nabi NuhTaufiq Ismail, 1994. Balada Nabi-Nabi, Gema Nada Pertiwi 8MENYESALPagiku hilang sudah melayangHari mudaku sudah pergiSekarang petang datang membayangBatang usiaku sudah tinggiAku lalai di hari pagiBeta lengah di masa mudaKini hidup meracun hatiMiskin ilmu, miskin hartaAkh, apa guna kusesalkanMenyesal tua tiada bergunaHanya menambah luka sukmaKepada yang muda kuharapkanAtur barisan di hari pagiMenuju ke abah padang bakti!Ali Hasjmy dalam Suyono Suyatno 2002 9TUHAN, KITA BEGITU DEKATTuhanKita begitu dekatSebagai api dengan panasAku panas dalam apimuTuhanKita begitu dekatSeperti kain dengan kapasAku kapas dalam kainmuTuhanKita begitu dekatSeperti angin dan arahnyaKita begitu dekatDalam gelapKini aku nyalaPada lampu padammuAbdul Hadi 1977, Tergantung Pada Angin 10KUPINTA LAGIHai pagi yang baru menjelangPulangkan imanku yang sudah hilangBerikan daku Cinta dan HasratSupaya aku boleh mendaratKulihat terang ...Meski tidak benderang...Sehingga gelap,Lambat laun kan lenyap! Tatengkeng. 2000. Rindu Pustaka Jaya 113. Kegiatan Apresiasi Puisi1 Kegiatan apresiasi langsung2 kegiatan apresiasi tidak langsung3 Pendokumentasian4 Kegiatan kreatif Kegiatan Apresiasi LangsungKegiatan yang dilakukan secara sadaruntuk memperoleh nilai kenikmatandan kehikmatan dari puisi yangdiapresiasi, meliputi1 Membaca Puisi2 Mendengarkan Puisi3 Menonton Pertunjukan Pentas Puisi Kegiatan Membaca PuisiKegiatan membaca puisi ini dilakukan secarasungguh-sungguh untuk memperoleh sesuatuyang ada dalam puisi yang dibacanya.Sesuatu itu berupa nilai-nilai yang dapat diambilmanfaatnya bagi kehidupan.Nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan itumemberikan arahan tentang perilaku,pandangan hidup, dan cara menyikapi sesuatudalam menghadapi kehidupan di dunia dan diakhirat nantinya. Bacalah puisi berikut!CITA-CITAKUCita-citaku agar menjadi bangsa muliahendaklah bangsaku berusaha supayaselalu sadar berbakti, beriman, bertakwaakan tuntunan dan pencerahan Yang Esaagar hidupnya berjalan di jalan benar nyataseluruh rakyat dapat hidup dengan sejahtera,merasa adil, makmur, tenteram, dan bahagia,serta dapat jaya dan masyhur ke penjuru agar menjadi bangsa cendekiawanhendaklah bangsaku maju tetap mengusahakansenantiasa kaya akan pelbagai ilmu pengetahuanoleh karena dengan ilmu menjadi pangkal kemajuanoleh sebab bodoh dan dungu membuat kesengsaraanhidup menjadi tersesat-sesat berada dalam kegelapan,dengan ilmu lahir dan batin jalan hidup jadi tercerahkan. Cita-citaku agar menjadi bangsa bijak berwibawahendaklah bangsaku senantiasa harus waspadaberhati-hati, cermat, teliti, meski tidak harus curigakepada siapa saja, terlebih itu kepada lain bangsatidak boleh begitu saja kita ini mudahnya percayaberkenan menyerahkan apa-apa, segala yang adakepada mereka, ternyata dia melakukan tipu dayaingatlah, riwayat menunjukkan lengah dan terlenaakan menjadi malapetaka, hancur sudah agar menjadi bangsa teguh sentosahendaklah bangsaku dapat merapat tampil ke mukasenantiasa dalam persatuan dan kesatuan bangsasehingga menjadi bangsa yang kokoh penuh dayamampu menjalin persaudaraan di antara kita semuamembulatkan kekuatan meraih cita-cita nan muliamencapai Indonesia Raya, jaya selama-lamanya. Cita-citaku agar menjadi bangsa unggul dan jayahendaklah bangsaku maju meningkat kualitasnya,senantiasa brilian, bernas, andal, dan juga primamampu dapat menjadi pelindung atas rakyat jelatamampu memberi rasa aman, damai, dan sejahteramampu dapat memimpin bangsa-bangsa di duniamemayu hayuning bawana menjadi teladan agar menjadi bangsa dihormati, diseganihendaklah bangsaku maju tampil sebagai pemberanimenegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumimelawan segala tindak angkara murka dan korupsidengan jujur, tegas, bijaksana, adil sesama insanisehingga setiap orang yang ada di dunia ini nantiketika mereka mengucapkan nama Indonesiaakan dihinggapi rasa hormat, segan, dan setiamerasa bangga menjadi bagian dari hidupnya. Semoga saja berkenan, Tuhan Yang Mahakuasasenantiasa melimpahkan kasih, anugerah, karuniatuntunan, pencerahan, daya kekuatan lahir batin, jugaperlindungan pada kita supaya terwujud cita-cita muliaIndonesia mencapai puncak kejayaan 7 April 2013 Kegiatan Mendengar PuisiKegiatan mendengar puisi itu dapat berupamendengarkan pembacaan puisi ataumendengarkan deklamasi.Kegiatan mendengar puisi dengan sungguh-sungguh itu perlu adanya ketajaman pikiran danperasaan untuk menyimak puisi yang didengarkan.Artinya, seseorang yang melakukan apresiasiterhadap puisi itu perlu adanya konsentrasi diriuntuk mendengarkan puisi yang didengarkantersebut.Mendengarkan dapat secara langsung dari seorangyang membacakan atau dapat juga melalui radio,televisi, tipe recorder, ataupun komputer yangdilantangkan sound sistemnya. Kegiatan Menonton PertunjukanKegiatan menonton pertunjukan dapat berupamenonton pembacaan puisi, menonton deklamasi,dan menonton musikalisasi puisi.Menonton pertunjukan ini tidak terbatas padapementasan panggung saja, tetapi juga termasukmenonton lewat televisi, video, pemutaran cakrampadat CD, dan film di bioskop, serta film diinternet.Kegiatan apresiasi puisi dari sisi pertunjukan inimengajak apresiator menyaksikan pertunjukandengan pandangan mata kepalanya sendiri. Kegiatan Apresiasi Tak LangsungKegiatan apresiasi yang menunjangpemahaman terhadap puisi.Cara tidak langsung ini meliputi tigakegiatan pokok, yaitu1 mempelajari teori puisi,2 mempelajari kritik dan esai puisi,3 mempelajari sejarah puisi. 21Kegiatan mempelajari teori puisi termasuk apresiasi tidaklangsung karena yang dipelajari adalah konsep-konsep,kriteria, batasan-batasan, fungsi, dan teori-teori penelaahanpuisi.Mempelajari teori puisi hanya bersifat membantumemahami, menghayati, dan memberi penghargaanterhadap puisi.Sifat dari mempelajari teori puisi ini hanya memberi bantuanpemahaman terhadap puisi.Teori puisi sebenarnya layak dipelajari oleh para mahasiswadan guru untuk menambah wawasan atau pengetahuantentang puisi.Sebaliknya, untuk siswa atau murid di sekolah, dari sekolahdasar hingga sekolah menengah, lebih baik diberi apresiasipuisi secara langsung.Para murid atau siswa lebih baik langsung membaca puisi,langsung mendengar puisi dibacakan, dan langsungmenonton pertunjukan puisi dipentaskan. 22Mempelajari kritik dan esai puisi juga merupakankegiatan yang hanya bersifat membantupemahaman terhadap puisi.Dalam mempelajari kritik dan esai puisimahasiswa dan guru dibawa menuju ke kegiatanpenelahaan, pengkajian, penelitian, atau analisiskarangan yang membicarakan segi-segi tertentupuisi.Pembicaraan tentang puisi dapat berupa arikelyang termuat dalam surat kabar, majalah, bukuantologi esai, bahkan ada satu buku utuh yangmembicarakan satu puisi.Mempelajari kritik dan esai puisi juga menambahwawasan dan melihat bagaimana cara orang lainmemberi pertimbangan baik dan buruk terhadappuisi. 23Kegiatan mempelajari sejarah puisi juga bersifat apresiasitidak langsung, yaitu sekadar membantu pemahamanterhadap puisi dari sisi perkembangan dari satu dekade kedekade berikutnya, dari satu angkatan ke angkatanberikutnya, dan dari satu aliran ke aliran lainnya.Dalam mempelajari sejarah puisi mahasiswa/guru diajakmemahami konsep-konsep dasar angkatan, sejarah aliransastra, perkembangan jenis-jenis sastra dari berbagai segi,bahkan ciri-ciri struktur dan isi puisi setiap angkatan.Penulisan sejarah puisi tidak terbatas yang berbentuk buku,tetapi juga puisi yang dimuat dalam majalah, surat kabar,bahkan manuskrip yang hanya berbentuk naskah stensilan.Dengan mempelajari sejarah puisi calon apresiator akandibimbing mengenal ciri-ciri, kategori, dan konsep-konsepdasar puisi yang diapresiasi, termasuk sistem pengarang,sistem penerbitan, sistem kritikus, sistem formal, sistempengayom, dan sistem penyebarluasan puisi. Pendokumentasian PuisiUsaha pendokumentasian puisi juga termasuk bentukapresiasi puisi yang secara nyata ikut melestarikankeberadaan puisi.Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap puisi dengancara mendokumentasikan puisi ini dilihat dari segi fisiknyaikut memelihara puisi, menyediakan data bagi mereka yangmembutuhkan, dan menyelamatkan puisi dari kepunahan.Kegiatan dokumentasi dapat meliputi pengumpulan danpenyusunan semua data puisi, baik yang berupa artikel-artikel puisi dalam surat kabar, majalah, makalah-makalah,skripsi, tesis, disertasi, maupun buku-buku puisi.Di Indonesia yang paling terkenal dokumentasi sastranyatermasuk puisi adalah Pusat Dokumentasi Sastra di Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73 JakartaPusat. Selain itu, ada juga dokumentasi sastra DS Moeljanto,dokumentasi sastra Korrie Layun Rampan, dan dokumentasisastra Suripan Sadi Hutomo. Kegiatan KreatifKegiatan kreatif juga termasuk salah satu kegiatanapresiasi puisi.Dalam kegiatan ini dapat dilakukan adalah belajarmenciptakan puisi, misalnya menulis puisi, menulisapresiasi atau kritik puisi, dan musikalisasi puisi.Hasil cipta siswa atau mahasiswa dapat dikirimkan dandimuatkan dalam majalah dinding, buletin OSIS, majalahsekolah, surat kabar, ataupun majalah sastra sepertiHorison.Selain itu, juga dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitumenceritakan kembali puisi yang dibaca, yang didengar,atau yang ditontonnya. Kegiatan kreatif dan rekreatif jelasmenunjang pemahaman dan penghargaan terhadap puisi,yaitu mengajak mereka yang berminat untuk bergaul danmencintai puisi. 324. Tiga Tingkatan Apresiasi Puisi1 Seseorang mengalami pengalaman yang ada dalampuisi, ia terlibat secara emosional, intelektual, danimajinatif;2 Setelah mengalami hal seperti itu, kemudian dayaintelektual seseorang itu bekerja lebih giatmenjelajahi medan makna puisi yangdiapresiasinya; dan3 Seseorang itu menyadari hubungan puisi dengandunia di luarnya sehingga pemahaman danpenikmatannya dapat dilakukan lebih luas danmendalam.Yus Rusyana, 19792 335. Manfaat Apresiasi PuisiSetidak-tidak terdapat enam manfaat bagikehidupan ketika mengapresiasi puisi, yaitu1 manfaat hiburan,2 manfaat estetis,3 manfaat pendidikan,4 manfaat kepekaan batin atau sosial,5 manfaat menambah wawasan, dan6 manfaat pengembangan kejiwaan ataukepribadian. 346. PenutupDemikianlah pembicaraan kita ihwal pembelajaranapresiasi puisi, baik yang dapat diterapkan bagisiswa sekolah dasar hingga ke sekolah menengah,maupun bagi mahasiswa di perguruan tinggi.Inti sari metode dan keilmuannya ihwalpembelajaran apresiasi puisi itu pada dasarnyasama dengan pembelajaran apresiasi sastra yanglainnya, tidak jauh berbeda, hanya materi ataubahan apresiasi puisinya yang disesuaikan dengankondisi dan situasi sang apresiator. 35Pesan Khusus bagiPengajar Apresiasi PuisiPengajar apresiasi puisi harus1 profesional,2 pandai-pandailah menciptakan suasanabelajar yang dapat menyenangkan atautidak membosankan siswanya,3 kreatif dan aktif memilih materi atau bahanpembelajaran apresiasi puisi, dan4 mampu atau menguasai bidang garapannya. 36Kunci Keberhasilan/KesuksesanNilai Positip +1. Motivasi adasemangat/dorongandari dalam diri2. Kerja Keras tanpamengenal lelah, putusasa 99% transpirasi3. Tekun, rajin, banyakmembaca dan Faktor X Doa, Ibadah,Sembahyang 1%InspirasiNilai Negatif -1. Kambing Hitammenyalahkan oranglain, benar diri2. Kotombe mencari-carikejelekan orang lain,ngerumpi3. Penurunan Daya IngatPelupa, sakit ingatan4. BAKMI Bosenan, Aras-Arasen, Keset, Males,Isinan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. April 5, 2011 at 816 pm Membacakan Puisi 1. Membacakan Puisi sebagai Apresiasi Puisi Secara makna leksikal, apresiasi appreciation mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian Hornby dalam Sayuti, 19852002. Sementara itu, Effendi 1973 18 menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Pada dasarnya, kegiatan membaca puisi merupakan upaya apresiasi puisi. Secara tidak langsung, bahwa dalam membaca puisi, pembaca akan berusaha mengenali, memahami, menggairahi, memberi pengertian, memberi penghargaan, membuat berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa. Semua aspek dalam karya sastra dipahami, dihargai bagaimana persajakannya, irama, citra, diksi, gaya bahasa, dan apa saja yang dikemukakan oleh media. Pembaca akan berusaha untuk menerjemahkan bait perbait untuk merangkai makna dari makna puisi yang hendak disampaikan pengarang. Pembaca memberi apresiasi, tafsiran, interpretasi terhadap teks yang dibacanya Setelah diperoleh pemahaman yang dipandang cukup, pembaca dapat membacakan puisi. Karena kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap makna dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Makna yang telah didapatkan dari hasil apresiasi diungkapkan kembali melalui kegiatan membacakan puisi. Dapat pula dikatakan sebagai suatu kegiatan transformasi dari apresiasi pembaca dengan karakter pembacaannya, termasuk ekspresi terhadap penonton. 2. Faktor-faktor Penting dalam Membacakan Puisi Setiap bentuk dan gaya baca puisi selalu menuntut adanya ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, dan gerakan badan. Keempat ekspresi dan gerakan tersebut harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini 1 jenis acara pertunjukkan, pembuka acara resmi, performance-art, dll. 2 pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema perenungan, perjuangan, pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, percintaan, kasih sayang, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll. 3 pemahaman puisi yang utuh 4 pemilihan bentuk dan gaya baca puisi 5 tempat acara indoor atau outdoor 6 audien 7 kualitas komunikasi 8 totalitas performansi penghayatan, ekspresi 9 kualitas vokal 10 kesesuaian gerak 11 jika menggunakan bentuk dan gaya teaterikal, maka harus memperhatikan a pemilihan kostum yang tepat b penggunaan properti yang efektif dan efisien c setting yang sesuai dan mendukung tema puisi d musik yang sebagai musik pengiring puisi atau sebagai musikalisasi puisi 3. Bentuk dan Gaya dalam Membacakan Puisi Suwignyo 2005 mengemukakan bahwa bentuk dan gaya baca puisi dapat dibedakan mejadi tiga, yaitu 1 bentuk dan gaya baca puisi secara poetry reading, 2 bentuk dan gaya baca puisi secara deklamatoris, dan 3 bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal. dan Gaya Baca Puisi secara Poetry Reading Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi ini adalah diperkenankannya pembaca membawa teks puisi. Adapaun posisi dalam bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui gerakan badan, kepala, wajah, dan tangan. Intonasi baca seperti keras lemah, cepat lambat, tinggi rendah dilakukan dengan cara sederhana. Bentuk dan gaya baca puisi ini relatif mudah dilakukan. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi duduk, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan kepala mengenadah, menunduk menoleh, 2 gerakan raut wajah mengerutkan dahi, mengangkat alis, 3 gerakan mata membelakak, meredup, memejam, 4 gerakan bibir tersenyum, mengatup, melongo, dan 5 gerakan tangan, bahu, dan badan, dilakukan seperlunya. Sedangkan intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika pembaca memilih bentuk dan gaya baca puisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang harus dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih sikap duduk dengan santai, 2 arah dan pandangan mata dilakukan secara bervariasi, dan 3 melakukan gerakan tangan dilakuakan dengan seperlunya. Sedang yang dilakukan pada saat berdiri adalah 1 mengambil sikap santai, 2 gerakan tangan, gerakan bahu, dan posisi berdiri dilakukan dengan bebas, dan 3 ekspresi wajah kerutan dahi, gerakan mata, senyuman dilakukan dengan wajar. Yang dilakukan pada saat bergerak adalah 1 melakukan dengan tenang dan terkendali, dan 2 menghindari gerakan-gerakan yang berlebihan. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat katakata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Deklamatoris Ciri khas dari bentuk dan gaya baca puisi seacra deklamatoris adalah lepasnya teks puisi dari pembaca. Jadi, sebelum mendeklamasikan puisi, teks puisi harus dihapalkan. Bentuk dan gaya baca puisi ini dapat dilakukan dengan posisi 1 berdiri, 2 duduk, dan 3 berdiri, duduk, dan bergerak. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya baca dengan posisi berdiri, maka pesan puisi disampaikan melalui 1 gerakan-gerakan tangan mengepal, menunjuk, mengangkat kedua tangan, 2 gerakan-gerakan kepala melihat ke bawah, atas, samping kanan, samping kiri, serong, 3 gerakan-gerakan mata membelalak, meredup, memejam, 4 gerakan-gerakan bibir tersenyumm, mengatup, melongo, 5 gerakan-gerakan tangan, bahu, badan, dan raut muka dilakukan dengan total. Intonasi baca dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Jika deklamator memilih bentuk dan gaya dengan posisi duduk, berdiri, dan bergerak, maka yang dilakukan pada posisi duduk adalah 1 memilih posisi duduk dengan santai, kaki agak ditekuk, posisi mriing dan badan agak membungkuk, Dan 2 arah dan pandangan mata dilakukan bervariasi menatap dan menunduk. Sedang yang dilakukan pada posisi berdiri 1 mengambil sikap tegak dengan wajah menengadah, tangan menunjuk, dan 2 wajah berseri-seri dan bibir tersenyum. Yang dilakukan pada saat bergerak 1 melakukan dengan tenang dan bertenaga, dan 2 kaki dilangkahkan dengan pelan dan tidak tergesa-gesa. Intonasi dilakukan dengan cara 1 membaca dengan keras kata-kata tertentu, 2 membaca dengan lambat kata-kata tertentu, dan 3 membaca dengan nada tinggi kata-kata tertentu. Bentuk dan Gaya Baca Puisi secara Teaterikal Ciri khas bentuk dan gaya baca puisi teaterikal bertumpu pada totalitas ekspresi, pemakaian unsur pendukung, misal kostum, properti, setting, musik, dll., meskipun masih terikat oleh teks puisi/tidak. Bentuk dan gaya baca puisi secara teaterikal lebih rumit daripada poetry reading maupun deklamatoris. Puisi yang sederhana apabila dibawakan dengan ekspresi akan sangat memesona. Ekspresi jiwa puisi ditampakkan pada perubahan tatapan mata dan sosot mata. Gerakan kepala, bahu, tangan, kaki, dan badan harus dimaksimalkan. Potensi teks puisi dan potensi diri pembaca puisi harus disinergikan. Pembaca dapat pula menggunakan efek-efek bunyi seperti dengung, gumam, dan sengau diekspresikan dengan total. Lakuan-lakukan pembaca seperti menunduk, mengangkat tangan, membungkuk, berjongkok, dan berdiri bebas diekspresikan sesuai dengan motivasi dalam puisi. Aktualisasi jiwa puisi harus menyatu dengan aktualisasi diri pembaca. Inilah bentuk dari gaya baca puisi yang paling menantang untuk dilakukan. Entry filed under pembelajaran puisi. Unduh PDF Unduh PDF Membaca puisi adalah tentang menyampaikan bagaimana puisi itu memengaruhi Anda secara pribadi, sehingga Anda bisa menambahkan penafsiran Anda sendiri di atas si penulis bila Anda tidak menulisnya sendiri. Berikut adalah petunjuk untuk setiap langkah membaca puisi, dari memilih gaya yang sesuai dengan puisi hingga cara untuk tetap tenang di panggung. 1Ketahui aturannya. Apabila Anda akan menghadiri perlombaan puisi, mengerjakan tugas kelas, atau mengikuti kompetisi pembacaan puisi, Anda harus membaca semua peraturan dengan saksama. Mungkin Anda diminta memilih satu atau beberapa puisi dari periode waktu tertentu, atau puisi yang berhubungan dengan topik tertntu. Sering kali, Anda akan diminta membacakan puisi dalam rentang waktu tertentu. 2 Pilih puisi yang Anda nikmati. Membaca puisi memungkinkan Anda menunjukkan pada audiens bagaimana puisi tersebut memengaruhi emosi dan gagasan Anda. Cobalah menemukan puisi yang dalam beberapa cara membuat Anda bereaksi, dan yang ingin Anda bagi dengan orang lain. Kecuali Anda berpartisipasi dalam pembacaan puisi dengan tema spesifik, Anda bisa memilih jenis puisi apa saja konyol, dramatis, serius, atau sederhana. Jangan mencoba memilih puisi terkenal atau serius bila Anda tidak menikmatinya; semua jenis puisi dapat ditampilkan. Jika Anda tidak tahu puisi yang Anda sukai, cari koleksi puisi di perpustakaan, atau cari puisi dari media daring mengenai topik yang Anda nikmati. Apabila Anda ingin menulis puisi sendiri, Anda bisa menemukan saran dalam artikel wikiHow berjudul Cara Menulis Puisi. Apabila Anda akan tampil untuk kompetisi pembacaan puisi, baca peraturannya untuk mengetahui apakah Anda akan dinilai berdasarkan puisi yang dipilih. Dalam beberapa kompetisi, Anda akan mendapat nilai lebih karena memilih puisi dengan ide kompleks, perubahan dalam emosi, dan variasi gaya.[1] 3 Pelajari cara mengucapkan dan memahami kata-kata sulit. Jika Anda tidak yakin bagaimana melafalkan semua kata-kata dalam puisi, cari video pembacaan puisi tersebut dan dengarkan dengan hati-hati. Anda juga dapat mencari "cara melafalkan ___ " dan biasanya menemukan penjelasan tertulis atau video. Carilah definisi kata-kata yang tidak Anda yakini 100%. Puisi kerap merujuk kepada dua makna dari kata yang sama, jadi mengetahui definisi baru dapat mengajari Anda penafsiran yang sama sekali baru dari suatu baris. Jika puisi Anda ditulis dalam dialek nonstandar, atau ditulis lebih dari 100 tahun yang lalu, banyak kata-katanya dilafalkan berbeda dari panduan pelafalan modern. Cobalah menemukan video pembacaan puisi tersebut, atau puisi yang ditulis oleh penulis yang sama. 4 Dengarkan video atau rekaman audio orang membaca puisi opsional. Tidak masalah bila Anda mencari aktor terkenal membaca Shakespeare atau orang biasa yang merekam puisi mereka sendiri. Akan menolong bila puisi yang dibacakan itu adalah yang Anda pilih, atau memiliki gaya yang serupa keras dan dramatis, deskripsi realistis, dsb.. Anda harus bisa mengatakan dalam satu menit apakah Anda menyukai pembacaan puisi tersebut. Teruslah mencari sampai Anda menemukan seseorang yang Anda sukai, dan pelajari yang mereka rekam. Pikirkan alasan Anda menyukai puisi tersebut, dan tuliskan jawaban untuk pertanyaan itu sehingga Anda mengikuti contoh baiknya. Apakah Anda menikmati puisi yang dibaca dengan perlahan dan stabil, atau pertunjukan yang cepat dan melambat untuk menekankan perasaan yang berbeda? Apakah Anda menyukai penampil yang melebih-lebihkan nada suara dan gerakan dramatis, atau yang terdengar lebih natural dan realistis? Ini sangat bermanfaat apabila Anda ingin menjadi lebih baik dalam pembacaan puisi. Sering mendengarkan orang yang Anda kagumi akan mengajari Anda bagaimana memperbaiki kemampuan.[2] 5 Buat catatan secara langsung untuk menandai bagaimana Anda akan membacakannya. Cetak atau tulis paling tidak satu salinan puisi Anda itu. Langsung buat catatan untuk mengetahui kapan harus berhenti, melambat, membuat gerakan, atau mengubah nada suara.[3] Ini disebut menandai puisi, dan mungkin Anda harus bereksperimen dengan berbagai gaya berbeda sebelum menemukan yang Anda suka. Tebaklah apa yang mungkin terdengar paling baik, kemudian bacakan dengan suara keras untuk mengetahui apakah Anda benar. Jika Anda mendengarkan contoh puisi lain, Anda harus memiliki beberapa gagasan bagaimana Anda ingin mengubah kecepatan, jeda, atau mengubah nada suara. Tidak ada satu cara untuk menulis catatan ini. Gunakan simbol atau kata-kata apa pun yang masuk akal bagi Anda, atau soroti kata-kata yang ingin Anda tekankan. Pikirkan apa yang sesuai dengan puisi tersebut. Puisi dramatis seperti The Jabberwocky dapat ditampilkan dengan gerakan tubuh dan perubahan ekspresi wajah yang ekstrem. Puisi tentang pemandangan padang rumput yang tenang dapat dibaca perlahan-lahan dengan suara tenang. 6 Latihlah membaca puisi lebih pelan dari yang Anda inginkan. Ketika berada di depan banyak orang, mudah bagi saraf dan adrenalin untuk membuat Anda menambah kecepatan.[4] Bahkan untuk puisi yang ingin Anda baca dengan cepat, latihlah memulai dengan agak pelan, kemudian tambah kecepatan ketika sudah lebih menarik atau tegang. Memang lebih jarang, puisi akan mulai dengan bersemangat kemudian melambat, dalam hal ini Anda dapat berlatih memperlambat kecepatan. Ambil jeda bila kedengarannya alami sehingga pembacaan puisi terdengar lebih halus. Jangan mengambil jeda di akhir setiap baris, kecuali bila Anda benar-benar berpikir cara itu akan terdengar lebih baik. Bila puisi Anda memiliki tanda baca, tunda jeda panjang untuk akhir kalimat, dan jeda yang lebih pendek untuk koma, tanda dalam kurung, dan tanda baca lain.[5] Atur waktu bila ada batasan berapa lama puisi dapat dibacakan. Umumnya, pembacaan puisi hanya memerlukan beberapa menit. Jika penampilan Anda berlangsung terlalu lama, cobalah memilih satu atau dua bait puisi yang bisa berdiri sendiri, atau pilih puisi yang berbeda. Jangan coba membaca super cepat untuk memenuhi batas waktu; itu tidak akan terdengar enak. 7 Fokus pada kata-kata lebih daripada akting. Bahkan puisi dramatis pun harus lebih banyak mengenai puisi itu sendiri, bukan gerak tubuh dan suara yang dibuat. Anda bisa melebih-lebihkan dari kehidupan normal jika berpikir cara itu cocok dengan gaya puisi, tetapi jangan mengalihkan perhatian orang dari makna kata-kata yang sebenarnya. Cobalah mengucapkan setiap kata dengan jelas. Jangan "menelan" akhir kalimat Anda, sehingga membuatnya tidak jelas atau tak terdengar. Jika Anda tidak yakin gerakan apa yang pantas, jagalah agar siku Anda bebas dekat sisi tubuh dan letakkan satu tangan di atas tangan lain, di depan tubuh Anda. Dari posisi ini Anda dapat membuat gerakan kecil yang tampak alami, atau diam tanpa terlihat terlalu kaku.[6] Sesekali, Anda bisa melanggar aturan ini. Bila Anda tampil di depan anak-anak kecil, mereka senang dengan gerakan dan suara yang dibesar-besarkan. Beberapa puisi eksperimental mungkin menginstruksikan Anda untuk membuat suara tidak masuk akal atau memasukkan aksi tidak biasa dalam penampilan. 8 Latihan, latihan, latihan. Begitu Anda memutuskan kapan ingin mengambil jeda dan gerakan apa yang akan dibuat, Anda masih perlu latihan beberapa kali jika ingin memberi usaha terbaik pada penampilan. Cobalah menghafalkan puisi meskipun tidak diharuskan, karena Anda akan lebih terdengar percaya diri dan tampak lebih alami bila tidak membaca dari selembar kertas. Berlatih di depan cermin adalah cara yang baik untuk mendapatkan gagasan seperti apa perspektif audiens. Anda juga dapat merekam video penampilan Anda dan kemudian melihatnya untuk mendapatkan ide apa yang terlihat alami dan apa yang tidak berhasil. Berlatih di depan audiens yang bersahabat kalau bisa. Satu atau dua orang sudah akan membantu Anda mengadaptasi gagasan tampil di depan publik. Minta nasihat dari mereka setelahnya dan cobalah mempertimbangkan setiap saran, meskipun ternyata nanti Anda tidak mengikutinya. Iklan 1 Kenakan pakaian yang bagus tetapi nyaman. Kenakan pakaian yang senang Anda pakai, tetapi usahakan untuk tetap rapi dan bersih. Anda juga harus memerhatikan kebersihan pribadi. Tujuannya adalah tetap nyaman dan rileks, tetapi juga memberikan penampilan yang siap dan percaya diri kepada audiens. Jika Anda berada di perlombaan puisi atau tempat lain dengan cahaya ditujukan pada penampil atau orang-orang mengambil foto, hindari mengenakan warna putih. Cahaya terang pada pakaian putih menyulitkan Anda melihat dengan jelas.[7] 2 Pelajari cara mengatasi demam panggung. Kebanyakan orang menjadi gugup sebelum tampil, jadi miliki rencana untuk mengatasinya. Banyak latihan akan membuat Anda lebih percaya diri, tetapi ada juga beberapa cara untuk membuat Anda tenang sebelum tampil Pergi ke suatu tempat sepi dan menenangkan. Bila Anda tahu cara meditasi atau ingin mempelajari bagaimana melakukannya, cobalah. Kalau tidak, cobalah duduk diam dan melihat sekeliling Anda alih-alih memikirkan pertunjukan tersebut. Makan dan minum sebagaimana yang Anda lakukan pada hari biasa. Makanlah makanan yang familier, dan minumlah minuman mengandung kafeina hanya bila itu merupakan kebiasaan Anda sehari-hari. Cukup minum air putih tepat sebelum tampil untuk menghindari tenggorokan kering.[8] Tenangkan diri Anda tepat sebelum tampil dengan meregangkan otot, berjalan-jalan, dan bersenandung sedikit untuk mengendurkan suara. Ambil beberapa napas dalam sebelum mulai tampil.[9] Ini akan memperbaiki suara dan juga menenangkan saraf Anda. 3Berdiri tegak. Postur yang baik memiliki banyak manfaat selama tampil. Selain membuat Anda terlihat percaya diri dan siap di depan audiens, berdiri tegak akan membantu Anda bicara lebih keras dan lebih jelas, sehingga semua orang dapat mendengar Anda.[10] 4 Buat kontak mata dengan audiens. Ketika tampil, Anda harus memandang mata audiens. Sering-sering bergerak di antara mereka, alih-alih menatap satu orang untuk waktu yang terlalu lama, berhentilah cukup lama untuk menatap mata mereka. Ini akan mendapatkan perhatian audiens dan membuat penampilan Anda tampak lebih alami.[11] Jika Anda berada di kompetisi, jangan hanya fokus pada juri jika ada orang lain yang hadir. Beri perhatian kepada seluruh audiens, dan buat juga kontak mata dengan audiens yang bukan juri.[12] 5 Buat suara Anda terdengar oleh semua audiens. Ada beberapa cara untuk membuat suara Anda terdengar lebih keras dan jelas tanpa harus berteriak. Angkat dagu Anda sedikit, bahu ditarik ke belakang, dan punggung lurus. Cobalah bicara dari suara rendah di dada, bukan di mulut dan tenggorokan. Melafalkan setiap kata dengan jelas juga dapat membantu audiens memahami Anda. Ambil napas dalam selama tampil sehingga Anda tidak kehabisan udara.[13] Bawa segelas air ke panggung untuk menyegarkan suara Anda jika pembacaan puisi lebih lama dari satu atau dua menit. 6 Pelajari cara bicara dengan mikrofon jika dipakai. Jauhkan mikrofon beberapa sentimeter sekitar lima senti dari mulut Anda dan agak di bawahnya. Anda harus bicara di atas mikrofon, tidak langsung ke dalamnya.[14] Sebelum Anda mulai tampil, tes volumenya dengan memperkenalkan diri atau bertanya apakah audiens dapat mendengar Anda. Jika Anda memakai mikrofon yang ditempelkan di bagian depan kemeja atau kerah, Anda tidak perlu bicara tepat ke arahnya. Bicaralah seolah Anda bicara kepada kelompok kecil. Jangan memutar kepala terlalu jauh atau terlalu cepat, atau mikrofon akan terlepas. Jika Anda memiliki masalah dengan mikrofon, mintalah bantuan dari orang yang mengurus audio atau orang yang bertanggung jawab pada acara. Penampil tidak perlu membereskan masalah sistem peralatan suara. Iklan 1Terus lanjutkan bila Anda membuat kesalahan kecil pada kata-kata. Jika Anda mengatakan "yang" dan bukan "nan" atau membuat kesalahan serupa yang tidak mengubah makna atau irama, jangan panik. Teruskan penampilan Anda tanpa gangguan. 2 Jika Anda membuat kesalahan yang lebih besar, berhentilah sebentar dan ulang satu atau dua baris terakhir itu. Audiens akan memerhatikan atau menjadi bingung, jadi jangan mencoba mengelabui mereka dengan bergegas melewati bagian itu.[15] Anda tidak perlu bereaksi berlebihan cukup berhenti sebentar dan kembali ke awal baris, atau di mana pun yang menurut Anda paling masuk akal. "Kesalahan yang lebih besar" termasuk mengucapkan baris yang tidak pada urutannya, melupakan baris berikutnya, atau cukup mengacaukan kata-kata sehingga makna atau iramanya terpengaruh. 3 Ambil napas dalam dan mulai dari awal jika Anda benar-benar lupa baris berikutnya. Terkadang, kecemasan Anda sendiri akan menghalangi ingatan. Jika Anda sudah mundur beberapa baris dan tetap tidak bisa mengingat bagaimana kelanjutannya, kembalilah ke awal. Irama dari membacakan baris yang Anda hafal biasanya membawa ke bagian yang tadinya Anda kira terlupakan. Khususnya untuk puisi yang panjang, mundurlah sampai beberapa bait, atau sekitar 10 baris. Simpan salinan puisi tersebut di saku Anda untuk berjaga-jaga bila Anda tetap tidak bisa mengingat baris berikutnya. Jika Anda tidak membawa salinan dan masih tidak bisa mengingat baris berikutnya, lompati ke baris yang Anda tahu. Jika Anda lupa seluruh sisa puisi tersebut, ucapkan terima kasih kepada audiens dengan tenang seolah Anda sudah mencapai akhir puisi. 4 Jika seseorang mencoba bicara pada Anda di tengah-tengah puisi, berhentilah sampai gangguan tersebut ditangani. Audiens di pembacaan puisi datang untuk mendengarkan penampilan satu orang, bukan perdebatan. Siapa pun yang mencoba menginterupsi Anda harus ditangani dengan cepat oleh audies atau penanggung jawab. Tergantung jarak Anda dengan awal puisi, Anda bisa mulai dari awal atau hanya mundur sampai permulaan yang alami beberapa baris sebelumnya. 5Sadari bahwa kesalahan bukanlah bencana besar seperti yang Anda pikirkan. Membuat kesalahan di panggung sebenarnya dapat menjadikan Anda penampil yang lebih percaya diri dalam jangka panjang.[16] Ketakukan mengacaukan penampilan hampir selalu lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Tinjaulah kembali setelah Anda tenang dan sadari bahwa orang-orang akan melupakan insiden tersebut lebih cepat dari yang Anda kira. Iklan Jika Anda tertarik untuk membacakan lebih banyak puisi, cobalah mengetahui apa pendapat audiens tentang Anda. Iklan Peringatan Percaya diri dan tenang, tetapi tidak arogan. Jangan berasumsi Anda akan mendapat tepuk tangan meriah dari audiens yang berdiri dari kursi mereka, atau Anda akan merasa kecewa bahkan dengan respons yang di atas rata-rata. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang digubah dengan tulus oleh penulisnya. Oleh karena itu, agar pendengar dapat memahami atau setidaknya menikmati puisi yang disampaikan, seorang pembaca puisi mesti mengerti cara membaca puisi yang baik dan benar. Apa Itu Puisi? Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak penikmat. Puisi berisi perasaan penyair yang menggugah emosi pembaca melalui rangkaian kata-kata indah yang mengandung irama, mantra, rima, dan penyusunan larik dan bait. Mengutip buku "Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku" oleh Atep Tatang dkk, sesuai dengan sifat dan hakikat puisi yaitu sebagai ekspresi tidak langsung, kegunaan puisi juga tidak langsung yaitu bersifat spiritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Melalui kehidupan batin dan kejiwaan ini, puisi akan memengaruhi aktivitas kehidupan manusia. Unsur-unsur dalam puisi meliputi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam puisi yaitu diksi, imaji, majas, bunyi, rima, ritme, dan tema. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi yaitu aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, aspek religius. Cara Membaca Puisi Kegiatan membaca puisi poetry reading mulai populer sejak hadirnya kembali WS. Rendra dari kelananya di Amerika Serikat. Agar dapat membaca puisi dengan baik, perlu memperhatikan hal-hal berikut, yang dikutip dari buku “Bahasa Indonesia untuk SMA/MA” oleh Setyartiningsih. 1. Interpretasi Sebelum membacakan puisi di muka umum, penting untuk memahami dan menangkap terlebih dahulu simbol-simbol atau makna lambang yang dipergunakan oleh penyair. Jika seseorang salah dalam menafsirkan makna atau simbol tersebut, isi puisi pun dapat disalahartikan. 2. Teknik Vokal Untuk pengucapan yang komunikatif diperlukan penguasaan intonasi, diksi, jeda, enjabemen, dan lafal yang tepat. Dengan begitu, pendengar dapat menikmati dan terhanyut dalam pembacaan puisi. 3. Penampilan Dalam hal ini pembaca puisi dituntut untuk dapat memahami pentas dan publik di mana puisi tersebut dibawakan. Seorang pembaca puisi juga boleh menunjukan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Berani menatap penonton dan mengatur ekspresi yang tidak berlebihan. Di samping itu, pembaca puisi mesti memerhatikan irama dan mimik, yang merupakan indikasi apakah seseorang sudah benar-benar dapat menjiwai atau meresapkan isi puisi itu. Dalam pembacaan puisi, harmonisasi antara mimik dengan isi puisi merupakan puncak keberhasilan suatu puisi dibawakan. Ingatlah bahwa tidak semua puisi dapat dibaca dilisankan tanpa menempatkan tanda tafsir pengucapannya terlebih dahulu. Adakalanya dalam puisi terdapat deretan baris atau bait yang satu dengan yang lain mempunyai jalinan pengucapan dan ada pula yang secara tertulis terpisah sehingga memerlukan jeda. Penempatan jeda yang tidak tepat berpotensi mengaburkan makna puisi. Seorang penyair mempunyai beberapa kiat supaya puisinya dapat dicerna atau dinikmati pembaca dan pendengar. Penyair kerap menampilkan gambar angan atau citraan dalam puisinya. Lewat citraan ini, penikmat sajak memeroleh gambaran yang jelas, suasana khusus atau gambaran yang menghidupkan alam pikiran dan perasaan penyairnya. Cara Memahami Puisi Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur interinsik tertentu, puisi dapat dibagi dalam beberapa lapis. Di samping memahami lapis bentuk/struktur, untuk dapat mencerna isi puisi, perlu untuk memahami lapis makna puisi serta unsur ekstrinsik yang turut mendukung; seperti biografi pengarang, latar sosial, budaya, politik saat puisi dibuat, dan masih banyak lagi. Berdasarkan isinya, puisi lirik memiliki jenis sebagai berikut Epigram Puisi yang berisi ajaran hidup, baik tentang agama, sopan santun, sosial dan sebagainya. Satire Puisi yang memuat kritik, sindiran, atau melukiskan kepincangan sosial. Ode Puisi yang mengandung pujian atau sanjungan kepada seseorang. Balada Balada adalah kisah atau cerita yang digubah ke dalam bentuk puisi. Elegi Puisi ini berisi ratapan atau sesuatu yang mengandung kesedihan. Roman Berisi luapan cinta kasih. Himne Puisi yang berisi pujian kepada Tuhan. Adapun yang termasuk lapis makna dalam puisi, yaitu Tema/sense adalah gagasan pokok yang diciptakan atau dilukiskan oleh penyair lewat puisi gubahannya. Perasaan/feeling adalah sikap penyair terhadap tema yang dikemukakan dalam puisinya. Nada dan suasana/tone adalah sikap penyair terhadap pembaca atau penikmat puisi. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penyair. Contoh Puisi Berikut contoh puisi yang dapat dijadikan bahan praktik untuk membaca maupun memahami makna sebuah puisi. Dibawa Gelombang Oleh Sanusi Pane Alun membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu Jauh di atas bintang kemilau Seperti sudah berabad-abad Dengan damai mereka meninjau Kehidupan bumi yang kecil amat Aku bernyanyi dengan suara Seperti bisikan angin di daun Suaraku hilang dalam udara Dalam laut yang beralun-alun Aku membawa bidukku perlahan Dalam kesunyian malam waktu Tidak berpawang tidak berkawan Entah ke mana aku tak tahu *** Sahabatku Oleh Soekri St Papa, Sebelum pesta berlangsung Izinkan aku menengok ke belakang Di sana sahabatku yang miskin Hidup dengan berjualan koran Papa, Dia teman kelasku Juga lulus dalam ujian Nilainya yang tinggi Sangat kusayangkan Kini Aku minta kesediaan papa Menyerahkan biaya pestaku Untuk meringankan ongkos masuk Sahabatku di SMA ***

membaca puisi termasuk kegiatan membaca